Wednesday, May 13, 2015

Makalah IPA Penyakit dan Kelainan pada Organ Reproduksi



DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ……………………………………………..…………………….. i
DAFTAR ISI …………………………………………………………..………………….ii
BAB 1 PENDAHULUAN ………………………………………………..………………1
1.1  LATAR BELAKANG ………...……………………………………..………....1
1.2  RUMUSAN MASALAH     ……………………………………………..…...…1
1.3  TUJUAN ………………………………………………………………………..1
BAB 2 PEMBAHASAN ………………………………………...……………………… .2
1.1  PENGERTIAN PENYAKIT GONORE ………………………………………. 2
v  GEJALA PENYAKIT GONORE ………………………………………2
v  PENYEBAB PENYAKIT GONORE …………………………………..3
v  CARA PENULARAN  PENYAKIT GONORE ………………………..3
v  MENCEGAH PENYAKIT GONORE ………………………………….4
v  CARA MENGATASI PENYAKIT GONORE ………………………....4
1.2  PENGERTIAN PENYAKIT SIFILIS ………………………………………..…5
v  GEJALA PENYAKIT SIFILIS ……………………………………..…..6
v  PENYEBAB PENYAKIT SIFILIS ………………………………..……7
v  CARA PENULARAN  PENYAKIT SIFILIS ……………………..……7
v  CARA MENCEGAH PENYAKIT SIFILIS ………………..……….…..7
v  CARA MENGATASI ……………………………………..………….….8
1.3  PENGERTIAN PENYAKIT HIV/AIDS ………………………….…………..…9
v  GEJALA INFEKSI HIV/AIDS ………………………………..………....9
v  PENYEBAB PENYAKIT HIV/AIDS …………………………..…..…..10
v  PENULARAN VIRUS HIV/AIDS ……………………….………..……10
v  CARA MENCEGAH PENYAKIT HIV/AIDS………….….……..……..11
v  CARA MENGATASI PENYAKIT HIV/AIDS ... ……….….…...………11
BAB 3 PENUTUP ……………………………………………………..………..………….12
v  KESIMPULAN ………………………………………………...….……………….12
v  SARAN  .. ……………………………………………………...….…...….………. 12
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1  LATAR BELAKANG
             Biologi (ilmu hayat) adalah ilmu yang mengenai kehidupan. Istilah ini diambil dari bahasa Belanda “Biologie”, yang juga diturunkan dari gabungan kata bahasa Yunani, bios (hidup) dan logos (lambang, ilmu). Dahulu sampai tahun 1970-an digunakan istilah ilmu hayat (diambil dari bahasa Arab), artinya “ilmu kehidupan”.
            Salah satunya yang ingin kami bahas mengenai makalah ini yaitu “ PENYAKIT DAN KELAINAN PADA ORGAN REPRODUKSI”. Saat ini banyak menyebar penyakit pada organ reproduksi yang tanpa kita sadari mungkin pernah ada pada diri kita.
            Untuk menghindari semua itu perlu adanya pemahaman materi mengenai “PENYAKIT DAN KELAINAN PADA ORGAN REPRODUKSI”. Untuk itu, kami membuat makalah ini agar dapat menambah wawasan dan pemahaman kita dalam mengetahui penyakit-penyakit apa saja yang ada pada organ reproduksi.
            Dalam makalah ini, kami akan membahas 3 penyakit yang menyerang organ repeoduksi. Diantaranya yaitu Sifilis (raja singa), Gonore, dan AIDS.
1.2  RUMUSAN MASALAH
            Berikut adalah rumusan masalah yang akan kami pecahkan.
1)      Apa-apa sajakah ketiga penyakit yang menyerang organ reproduksi itu?
2)      Bagian-bagian tubuh apa sajakah yang terkena penyakit reproduksi?
3)      Bagaimana cara mencegah penyakit pada masing-masing organ reproduksi?
4)      Bagaimana cara mengatasinya?
1.3  TUJUAN
           Makalah ini kami buat agar dapat menambah wawasan mengenai penyakit pada organ reproduksi, cara mencegahnya, dan cara mengatasinya.
           



1
BAB 2 PEMBAHASAN 
v PENGERTIAN PENYAKIT GONORE (KENCING NANAH )
          Kencing nanah atau gonore (bahasa Inggris: gonorrhea atau gonorrhoea) adalah penyakit menular seksual yang disebabkan oleh Neisseria gonorrhoeae yang menginfeksi lapisan dalam uretra, leher rahim, rektum, tenggorokan, dan bagian putih mata (konjungtiva). Gonore bisa menyebar melalui aliran darah ke bagian tubuh lainnya, terutama kulit dan persendian. Pada wanita, gonore bisa menjalar ke saluran kelamin dan menginfeksi selaput di dalam pinggul sehingga timbul nyeri pinggul dan gangguan reproduksi.
Gonorhea merupakan penyakit infeksi yang menyerang lapisan epitel (lapisan paling atas dari suatu jaringan). Bila tidak diobati, infeksi ini akan menyebar ke jaringan yang lebih dalam.  Biasanya membentuk koloni di daerah mukosa,
v GEJALA PENYAKIT GONORE (KENCING NANAH
               Berikut adalah gejala penyakit gonore pada pria dan wanita.
·         Beberapa pria penderita gonore mungkin tidak menujukkan gejala sama sekali. Akan tetapi, sebagian pria menunjukkan tanda dan gejala yang tampak 1- 14 hari setelah terinfeksi. Gejala dan tandanya termasuk rasa panas ketika buang air seni, atau keluarnya cairan berwarna putih, kuning, atau hijau dari penis. Kadang-kadang pria penderita gonore  mengalami nyeri atau pembengkakan pada testis.

·         Pada wanita, Gejala gonore biasannya ringan, tapi sebagian besar wanita yang terinfeksi gonore tidak menunjukkan gejala. Bahkan ketika gejalanya muncul, sering disalahartikan sebagai infeksi kandung kemih atau vagina. Gejala dan tanda awal pada wanita berupa rasa panas atau nyeri ketika berkemih, bertambahnya cairan vagina, atau pendarahan vagina diantara waktu datang bulan. Wanita penderita gonore berisiko terkena komplikasi serius infeksi lain, tanpa tergantung gejala atau seriusnya gejala.Gejala infeksi dubur pada pria dan wanita mungkin termasuk keluarnya cairan, anus yang gatal, ruam, pendarahan, atau pergerakan usus yang sakit. Infeksi dubur mungkin juga tidak menunjukkan gejala. Infeksi-infeksi tenggorokan dapat menyebabkan radang tenggorokan, tetapi biasanya tidak menunjukkan gejala. 


2
v PENYEBAB PENYAKIT GONORE (KENCING NANAH)
Penyakit ini disebabkan oleh infeksi bakteri Neisseria gonorrhoeae yang menginfeksi selaput lendir saluran reproduksi, termasuk leher rahim, rahim, saluran telur dan uretra pada wanita, sedangkan pada laki-laki N. gonorrhoeae juga dapat menginfeksi selaput lendir dari mulut, tenggorokan, mata, dan anus.Sebuah jenis tertentu seperti
bakteri Neisseria gonorrhoeae yang dapat menyebabkan gonore.

 Gonore merupakan infeksi menular seksual atau IMS. Ini berarti dapat menyebar dari satu pasangan ke pasangan yang lainnya selama organ kelamin, dan anal melakukan oral seks. Dengan hal seperti ini bahwa seorang wanita yang sedang hamil dapat menularkan kepada bayinya saat Ibu melahirkan.

Dari beberapa hasil penelitian menyatakan bahawa lebih besar pengaruhnya daripada pria yang menjadi sumber penyebab gonore, berikut hasil datanya.

1. Pria memiliki kesempatan untuk mendapatkan infeksi dengan melakukan hubungan seksual dengan seorang wanita yang terinfeksi gonore.

2. Perempuan memiliki kesempatan 50% untuk mendapatkan infeksi dengan melakukan hubungan seksual dengan pria yang terinfeksi gonorrhea.

3. Seorang Ibu yang terinfeksi dapat menularkan gonore kepada bayinya saat melahirkan.
v PENULARAN PENYAKIT GONORE (KENCING NANAH)
Gonore menular melalui kontak dengan penis, vagina, atau anus. Tidak harus ada ejakulasi untuk terjadinya penularan atau terjangkitnya penyakit ini. Gonore juga dapat ditularkan ibu kepada anaknya selama kelahiran.

Orang yang terinfeksi gonore dan mendapatkan pengobatan masih mungkin terinfeksi lagi kalau mereka melakukan hubungan seksual dengan penderita gonore.




                                                                        3
v PENCEGAHAN PENYAKIT GONORE (KENCING NANAH)

Cara yang paling meyakinkan untuk menghindari tertularnya PMS adalah dengan tidak melakukan hubungan seks, atau memiliki satu pasangan tetap  yang telah dites dan terbukti tidak terinfeksi.
Kondom karet, kalau digunakan dengan konsisten dan benar dapat mengurangi risiko penyebaran gonore.
Gejala-gejala pada alat kelamin seperti adanya cairan atau rasa terbakar atau luka atau ruam yang tidak wajar seharusnya dijadikan tanda untuk berhenti melakukan kegiatan seksual dan periksa ke dokter secepatnya. Jika seseorang telah didiagnosa menderita gonore dan diobati, dia harus memberitahukan pasangannya sebelumnya supaya mereka juga bisa mencari penyedia layanan kesehatan dan diobati. Hal ini akan mengurangi risiko pada pasangan-pasangannya dari komplikasi yang diakibatkan gonore, dan juga mengurangi risiko orang tersebut untuk terinfeksi kembali. Orang ini dan pasangan-pasangnnya harus menghindari seks sampai mereka menyelesaikan pengobatan penyakit mereka dan sampai mereka tidak lagi menunjukkan gejala-gejala gonore.
Gonore juga dapat mempengaruhi bagian-bagian tubuh :
  • Anus (Rektum) : rasa gatal pada anal, keluar cairan seperti nanah dari rektum, bercak darah merah terang pada tisu toilet saat buang air besar .
  • Mata. Gonore yang mempengaruhi mata Anda dapat menyebabkan sakit mata, mata yang sensitif terhadap cahaya, dan cairan seperti nanah yang keluar dari mata.
  • Tenggorokan. Tanda dan gejala gonore pada tenggorokan adalah sakit tenggorokan dan pembengkakan kelenjar getah bening di leher.
  • Sendi. Sendi yang terkinfeksi terasa hangat, bengkak merah, dan terasa nyeri saat digerakkan
v MENGATASI PENYAKIT GONORE

Pengobatan gonore

Pengobatan gonore dapat disembuhkan dengan pengobatan yang tepat. Berdasarkan pusat pengendalian dan pencegahan dan pencegahan penyakit Amerika Serikat (CDC) merekomendasikan terapi ganda. Obat untuk gonore tidak boleh berbagi dengan siapa pun. Meskipun obat-obatan akan menghentikan infeksi, itu tidak akan memperbaiki kerusakan permanen yang dilakukan oleh penyakit. Resisten antimikroba dalam gonore dapat meningkatkan kepedulian, dan keberhasilan pengobatan gonore menjadi lebh sulit. Jika gejala seseorang terus berlanjut selama lebih beberapa hari setelah menerima perawatan, ia harus kembali ke penyedia layanan kesehatan untuk dievaluasi ulang.

4
 KOMPLIKASI PENYAKIT GONORE
        Gonore yang tidak diobati dapat menyebabkan masalah kesehatan yang serius dan permanen baik pada pria maupun  wanita.

 Pada wanita, gonore merupakan penyebab umum penyakit radang panggul. Gejala-gejalanya mungkin cukup ringan atau bisa juga serius dan dapat menyebabkan sakit perut dan demam. Penyakir radang pelvis (PID) dapat menyebabkan abses internal (“kantong”berisi nanah yang sulit diobati) dan sakit pinggang kronis yang berlangsung lama. PID dapat merusak tabung falopi yang dapat mengakibatkan kemandulan atau meningkatkan kehamilan ektopik. Kehamilan ektopik adalah suatu kondisi yang mengancam hidup dimana telur yang subur tumbuh di luar uterus, biasanya pada tabung falopi.

Pada pria, gonore dapat menyebabkan epididymitas, suatu kondisi dimana ada saluran-saluran menempel pada testis dan menyebabkan kemandulan jika tidak diobati.
 Gonore dapat menyebar melalui darah atau persendian. Kondisi ini bisa menyebabkan kematian. Selain itu, penderita gonore juga rawan terkena HIV, virus yang menyebabkan AIDS. Orang yang terinfeksi HIV dan juga penderita gonore dapat menularkan HIV dengan lebih mudah kepada orang lain daripada yang tidak menderita gonore.
v PENGERTIAN PENYAKIT SIFILIS (RAJA SINGA)
Sifilis adalah penyakit kelamin menular yang disebabkan oleh bakteri Troponema Pallidum. Penularan melalui kontak seksual, melalui kontak langsung dan kongenital sifilis (melalui ibu ke anak dalam uterus)
Gejela dan tanda dari sifilis banyak dan berlainan ; sebelum perkembangan tes serologikal, diagnosis sulit dilakukan dan penyakit ini sering disebut “Peniru Besar” karena sering dikira penyakit lainnya.
Data yang dilansir Departemen Kesehatan menunjukkan penderita sifilis mencapai 5.000 – 10.000 kasus per tahun. Sementar di Cina, laporan menunjukkan jumlah kasus yang diaporkan naik dari 0,2 per 10.000 jiwa pada tahun 1993 menjadi 5,7 kasus per 100.000 jiwa pada tahun 2005. di Amerika Serikat, dilaporkan sekitar 36.000 kasus sifilis tiap tahunnya, dan angka sebenarnya diperkirakan lebih tinggi. Sekitar tiga per lima kasus terjadi kepada lelaki.
Penyakit sifilis adalah penyakit kelamin yang bersifat kronis dan menahun walaupun frekuensi penyakit ini mulai menurun, tapi masih merupakan penyakit yang berbahaya karena dapat menyerang seluruh organ tubuh termasuk sistem peredaran darah, saraf dan dapat ditularkan oleh ibu hamil kepada bayi yang di kandungnya. Sehingga menyebabkan kelainan bawaan pada bayi tersebut. Sifilis sering disebut sebagai “Lues Raja Singa”.
5
v GEJALA PENYAKIT SIFILIS
Masa inkubasi antara 10 – 90 hari, dengan gejala:
Tahap 1
9-90 hari setelah terinfeksi. Timbul: luka kecil, bundar dan tidak sakit (chancre) – tepatnya pada kulit yang terpapar/kontak langsung dengan penderita. Chancre sebagai tempat masuknya penyakit hampir selalu muncul di dalam dan sekitar genetalia, anus bahkan mulut. Pada kasus yang tidak dibobati (sampai tahai 1 berakhir), setelah beberapa minggu, chancre akan menghilang tapi bakteri tetap berada di tubuh penderita.
Tahap 2
1-2 bulan kemudian, muncul gejala lain: sakit tenggorokan, sakit pada bagian dalam mulut, nyeri otot, demam, lesu, rambut rontok dan terdapat bintil. Beberapa bulan kemudian akan menghilang. Sejumlah orang tidak mengalami gejala lanjutan.
Tahap 3
Dikenal sebagai tahap akhir sifilis. Pada fase ini chancre telah menimbulkan kerusakan fatal dalam tubuh penderita. Dalam stase ini akan muncul gejala: kebutaan, tuli, borok pada kulit, penyakit jantung, kerusakan hati, lumpuh dan gila. Tahap letal.
·         Gejala pada wanita
Stadium satu. Stadium ini ditandai oleh munculnya luka yang kemerahan dan basah di daerah vagina, poros usus atau mulut. Luka ini disebut dengan chancre, dan muncul di tempat spirochaeta masuk ke tubuh seseorang untuk pertama kalinya. Pembengkakan kelenjar getah bening juga ditemukan selama stadium ini. Setelah beberapa minggu, chancre tersebut akan menghilang. Stadium ini merupakan stadium yang sangat menular.

Stadium dua. Kalau sifilis stadium satu tidak diobati, biasanya para penderita akan mengalami ruam, khususnya di telapak kaki dan tangan. Mereka juga dapat menemukan adanya luka-luka di bibir, mulut, tenggorokan, vagina dan dubur. Gejala-gejala yang mirip dengan flu, seperti demam dan pegal-pegal, mungkin juga dialami pada stadium ini. Stadium ini biasanya berlangsung selama satu sampai dua minggu.

Stadium tiga. Kalau sifilis stadium dua masih juga belum diobati, para penderitanya akan mengalami apa yang disebut dengan sifilis laten. Hal ini berarti bahwa semua gejala penyakit akan menghilang, namun penyakit tersebut sesungguhnya masih bersarang dalam tubuh, dan bakteri penyebabnya pun masih bergerak di seluruh tubuh. Sifilis laten ini dapat berlangsung hingga bertahun-tahun lamanya.

Stadium empat. Penyakit ini akhirnya dikenal sebagai sifilis tersier. Pada stadium ini, spirochaeta telah menyebar ke seluruh tubuh dan dapat merusak otak, jantung, batang otak dan tulang.

                                                            6
·         Gejala pada pria
Sedangkan pada lelaki yang telah tertular oleh sifilis memiliki gejala-gejala yang mirip dengan apa yang dialami oleh seorang penderita wanita. Perbedaan utamanya ialah bahwa pada tahap pertama, chancre tersebut akan muncul di daerah penis. Dan pada tahap kedua, akan muncul luka-luka di daerah penis, mulut, tenggorokan dan dubur.

Orang yang telah tertular oleh spirochaeta penyebab sifilis dapat menemukan adanya chancre setelah tiga hari – tiga bulan bakteri tersebut masuk ke dalam tubuh. Kalau sifilis stadium satu ini tidak diobati, tahap kedua penyakit ini dapat muncul kapan saja, mulai dari tiga sampai enam minggu setelah timbulnya chancre.

v PENYEBAB PENYAKIT SIFILIS (RAJA  SINGA )


Penyakit Sifilis atau sering disebut juga dengan penyakit raja singa merupakan penyakit menular seksual yang disebabkan oleh Treponema pallidum. Penyakit ini bisa menular melalui hubungan seksual, baik vaginal, rektum, anal, maupun oral. Sifilis tidak menular melalui peralatan makan, tempat dudukan toilet, knop pintu, kolam renang, dan tukar-menukar pakaian.
v CARA PENULARAN PENYAKIT SIFILIS
Harus terjadi kontak langsung dengan kulit orang yang telah terinfeksi disertai dengan lesi infeksi sehingga bakteri bisa masuk ke tubuh manusia. Pada saat melakukan hubungan seksual (misal) bakteri memasuki vagina melalui sepalut lendir dalam vagina, anus atau mulut melalui lubang kecil. Sifilis sangat mudah menginfeksi orang lain pada tahap 1 dan 2 selain itu juga dapat disebarkan per-plasenta.
v CARA MENCEGAH PENYAKIT SIFILIS
Ada beberapa cara pencegahan sifilis, diantaranya adalah:
  • Berhenti melakukan kontak seksual dalam jangka waktu lama
  • Memiliki satu pasangan tetap untuk melakukan hubungan seksual
  • Menghindari Alkohol dan obat-obat terlarang
  • Membicarakan secara terbuka mengenai riwayat penyakit kelamin yang dialami bersama pasangan
  • Biasakan menggunakan kondom bila harus berhubungan seksual dengan orang yang tidak dikenal
Bila Anda sudah tertular penyakit menular seksual sifilis, maka segeralah periksakan diri Anda ke dokter, agar Pencegahan Sifilis tidak menyebar pada keluarga Anda.

7
v PENANGANAN DAN PENGOBATAN SIFILIS (RAJA SINGA)
Pemeriksaan yang bisa dilakukan untuk penderita sifilis adalah (1) tes penyaringan seperti VDRL (Veneral Disease Research Laboratory) atau RPR (Rapid Plasma Reagin),atau (2) tes antibodi seperti FTA-ABS (Fluorescent Treponemal Antibody Absorption).
  1. Tes Penyaringan
Tes penyaringan mudah dilakukan dan biayanya terjangkau meskipun perlu dilakukan tes ulang karena pada beberapa minggu pertama sifiis primer hasilnya bisa negatif.
2.      Tes Antibodi
Tes antibodi adalah tes yang dilakukan terhadap bakteri penyebab sifilis.Salah satu dari pemeriksaan ini adalah tes FTA-ABS yang digunakan untuk memperkuat hasil tes penyaringan yang positif.Pada fase primer atau sekunder,diagnosis sifilis diambil berdasarkan hasil pemerikasaan mikroskopis terhadap cairan dari luka dikulit atau mulut.Selain itu,bisa juga menggunakan tes antiodi pada sempel darah.
Pengobatan pada penderita sifilis biasanya menggunakan antibiotik penicilin.Jika penderita alergi terhadap penisilin,bisa diberikan doksisiklin atau tetrasiklin per-oral selama 2-4 minggu.Penderita sifilis fase primer atau sekunder bisa menularkan penyakitnya.Oleh karena itu penderita harus menghindari hubungan seksual sampai penderita dan mitra seksualnya telah selesai menjalani pengobatan.Namun,Karena malu banyak penderita yang menjalani pengobatan tanpa konsultasi pada ahlinya sehingga penyakitnya bertambah parah.












8

BAB 3 PENUTUP
v KESIMPULAN
Penyakit menular seksual adalah infeksi yang di tularkan dari satu orang ke orang lain saat berhubungan badan. Semua orang, pria, wanita (bahkan bahkan anak-anak) bisa tertular penyakit kelamin ini. Penyakit ini juga dapat disebabkan karena kurangnya perhatian atau kesadaran untuk selalu menjaga kebersihan alat kelamin.
v SARAN
Untuk menghindari penyakit-penyakit ini, dasarankan untuk lebih memperhatikan kebersihan alat vital, karena menjaga kebersihan alat vital itu sangatlah penting.

















12

DAFTAR PUSTAKA

0 comments:

Post a Comment