Wednesday, April 15, 2015

Puisi lama



PUISI LAMA
Puisi lama adalah puisi yang memancarkan kehidupan masyarakat lama, adat istiadat, da kebiasaan lama (Alisjahbana). Puisi lama banyak dipengaruhi oleh kebudayaan Islam yang berkiblat pada sastra Arab. Salah satu contohnya adalah syair. Penulis harus mengikuti ketentuan yang tak tertulis, tetapi sekan-akan dibuat baku. Selain itu, puisi juga harus membentuk irama tertentu. Penulis harus mengikuti pola-pola rima atau persajakan sehingga irama yang dihasilkan tidak menyimpang.
1.      Ciri-ciri Puisi Lama :
·         Merupakan puisi rakyat yang tidak dikenal pengarangnya.
·         Penyampaiannya melalui mulut ke mulut, jadi merupakan sastra lisan.
·         Sangat terikat oleh aturan-aturan seperti jumlah baris tiap baitm jumlah suku kata, dan rima.
2.      Jenis dan contoh puisi lama
A.     Mantra, yaitu ucapan-ucapan yang dianggap memiliki kekuatan gaib dan berkaitan dengan adat, kepercayaan masyarakat dahulu.
Ciri-cirinya :
·         Cenderung berirama bebas.
·         Bersifat lisan, sakti, atau magis.
·         Adanya perulangan.
·         Terdapat unsur metafora di dalamnya.
·         Bersifat esoferik (bahasanya khusus antara pembicara dan lawan bicara), dan misterius.
Contoh :
Assalamualaikum putri satulung besar
Yang beralun berilir simayang
Mari kecil, kemari
Aku menyanggul rambutmu
Aku membawa sadap gading
Akan membasuh mukamu
B.     Pantun, merupakan salah satu jenis puisi lama yang sudah luas dikenal masyarakat.
Ciri-ciri pantun :
·         Bersajak a-b-a-b.
·         Tiap bait terdiri dari empat baris. Tiap baris terdiri dari 8-12 suku kata.
·         Baris awal dan kedua merupakan sampiran, baris ketiga dan empat merupakan isi.
C.     Karmina, yaitu pantun kilat seperti pantun tetapi pendek.
Ciri-cirinya, yaitu :
·         Setiap bait merupakan bagian dari keseluruhan.
·          bersajak a-a.
·         Baris pertama merupakan sampiran, baris kedua merupakan isi.
·         Biasanya merupakan sindiran.
Contoh :
Dahulu parang, sekarang besi
Dahulu saying sekarang benci
D.    Seloka, merupakan pantun berkait. Dikatakan berkait karena gaya repetisi pada baris kedua bait kesatu merupakan baris pertama pada bait kedua dan begitu seterusnya. Seloka juga disebut sebagai pantun berantai.
Contoh :
Tanam melati di rumah-rumah,
ubur-ubur sampingan dua.
Kalaumati kita bersama,
satu kubur kita berdua.
E.      Gurindam, terdiri dari dua baris dalam tiap baitnya. Gurindam bersajak a-a.
Ciri-cirinya :
·         Baris pertama berisikan semacam soal, masalah dan perjanjian.
·         Baris kedua berisikan jawaban atau akibat dari soal pada larik sebelumnya atau perjanjian pada baris pertama tadi.
Contoh :
Kurng piker kurang siasat
Tentu dirimu akan tersesat
F.      Syair, yaitu puisi atau karangan dalam sastra melayu lama yang dipengaruhi oleh sastra Arab.
Ciri-ciri syair :
·         Tiap baris terdiri dari empat baris.
·         Jumlah kata dalam satu baris yaitu empat sampai lima kata dalam satu baris.
·         Jumlah suku kata dalam satu baris juga tetap, yaitu antara 8-12 suku kata dalam satu baris.
·         Berima a-a-a-a.
·         Keempat baris tersebut mengandung arti atau maksud penyair.
G.     Talibun, yaitu pantun genap.
Ciri-cirinya :
·         Jumlah barisnya lebih dari empat baris, tetapi harus genap misalnya 6,8,10, dan seterusnya.
·         Jika satu bait berisi enam baris, susunannya tiga sampiran dan empat isi.
·         Apabila enam baris sajaknya a-b-c-a-b-c.
·         Bila terdiri dari delapan baris, sajaknya a-b-c-d-a-b-c-d.
Contoh :
Sejak semula hamba letakkan
tidak diletak di dalam padi
batang pepaya diampaikan
sejak semula hamba katakan tidak diletak di dalam hati
kami juga merasakan

0 comments:

Post a Comment