Saturday, June 6, 2015

Lapisan Atmosfer



Lapisan Atmosfer
Secara sederhana, atmosfer berasal dari bahasa Yunani, yaitu atmo yang berarti udara dan sphere yang berarti lapisan. Dengan demikian, atmosfer berarti lapisan udara. Atmosfer adalah lapisan udara yang berfungsi sebagai pelindung permukaan bumi dari suhu udara yang ekstrem.
Atmosfer tersusun dari gas-gas. Diantaranya, terdiri dari lapisan nitrogen (N2), oksigen (O2), argon (Ar), dan karbon dioksida (CO2). Nitrogen merupakan gas yang paling banyak terdapat di atmosfer. Oksigen penting bagi kehidupan manusia dan hewan. Karbon dioksida bermanfaat bagi tumbuhan dalam proses fotosintesis. Akan tetapi, jika kadar karbon dioksida di atmosfer sangat banyak dapat menyebabkan gejala efek rumah kaca (green house effect), yaitu terjadi pemanasan suhu permukaan bumi.
Fungsi Atmosfer :
1.      Mengurangi radiasi matahari yang sampai ke permukaan bumi pada siang hari dan hilangnya panas yang berlebihan pada malam hari.
2.      Mendistribusikan air ke berbagai wilayah permukaan bumi.
3.      Menyediakan oksigen dan karbon dioksida.
4.      Sebagai penahan meteor yang akan jatuh ke bumi.
Atmosfer terdiri atas beberapa lapisan, yaitu troposfer, stratosfer, mesosfer, dan thermosfer. Berikut ini akan dijelaskan masing-masing lapisan udara tersebut. 
1.      Troposfer
Lapisan ini merupakan lapisan yang paling bawah yang berada pada ketinggian 8 km pada posisi kutub dan 18-19 km pada daerah ekuator. Lapisan troposfer berfungsi sebagai tempat pembentukan awan, jatuhnya hujan, tempat pembentukan salju, hujan es, dan lain-lain.
Jenis-jenis awan berdasarkan ketinggiannya :
·         Awan rendah (cimulus) tingginya antara 0-2 km.
·         Awan pertengahan (alto cimulus lenticularis) tingginya antara 2-6 km.
·         Awan tinggi (cirrus) tingginya 6-12 km.
Lapisan-lapisan yang terdapat pada Troposfer :
1)     Lapisan udara dasar (lapisan iklim mikro) yang mempengaruhi kehidupan tanaman dan juga jasad hidup di dalam tana. Ketebalannya 1-2 m.
2)     Lapisan udara bawah (lapisan batasan plainter/planetaire grenslag, planetary boundary layer). Tempat berlangsungnya berbagai perubahan suhu udara dan juga menentukan iklim. Ketebalannya 1-2 km.
3)     Lapisan udara adveksi (Gerakan mendatar)/lapisan udara konveksi. Tempat hawa panas dan dingin beradu. Disini mengakibatkan kondisi suhu yang berubah-ubah.
4)     Lapisan udara Tropopause dengan ketebalannya 8-12 km.
2.      Startosfer
Lapisan ini berada di atas lapisan Troposfer pada ketinggian 10-50 km. Lapisan ini terletak diantara lapisan troposfer dan ionesfer.  Pada lapisan ini suhu udara bertambah panas seiring dengan naiknya ketinggian. Selain dinamakan ozone layer (lapisan ozon), lapisan ini disebut juga sebagai lapisan invensi. Suhunya menghangat kembali 10 derajat celcius saat mencapai puncak stratosfer.
Ciri pentingnya adalah keberadaan lapisan ozon yang berguna untuk menyerap radiasi ultraviolet, sehingga sebagian besar tidak akan mencapai permikaan bumi.
3.      Mesosfer
Mesosfer terletak pada ketinggian 50-80 km di atas permukaan bumi. Lapisan ini berfungsi untuk memantulkan gelombang radio.  Kita mungkin tidakasing lagi dengan gelombang UHF dan VHF. Di lapisan inilah kedua gelombang tersebut dirambatkan. Pada lapisan mesosfer terjadi kembali penurunan suhu, yaitu 0,4 derajat celcius setiap naik 10 m. Saat mencapai puncak mesosfer, suhu akan kembali menurun hingga -120 derajat celcius. Setelah itu, suhu udara kembali menghangat menembus thermosfer. Bagian atas mesosfer dibatasi oleh mesopause, yaitu lapisan di dalam atmosfer yang memiliki suhu yang paling rendah, sekitar -100 derajat celcius.   
4.      Thermosfer
Lapisan ini terletak pada ketinggian di atas 80 km dari permukaan bumi. Thermos artinya panas. Lapisan thermosfer memiliki suhu paling tinggi, yaitu sampai ratusan bahkan ribuan derajat celsius. Bagian atas thermosfer dibatasi oleh lapisan thermopause yang meluas dari ketinggian 300 km sampai 1000 km.  



0 comments:

Post a Comment