Lapisan Atmosfer
Secara
sederhana, atmosfer berasal dari bahasa Yunani, yaitu atmo yang berarti udara
dan sphere yang berarti lapisan. Dengan demikian, atmosfer berarti lapisan
udara. Atmosfer adalah lapisan udara yang berfungsi sebagai pelindung permukaan
bumi dari suhu udara yang ekstrem.
Atmosfer
tersusun dari gas-gas. Diantaranya, terdiri dari lapisan nitrogen (N2),
oksigen (O2), argon (Ar), dan karbon dioksida (CO2).
Nitrogen merupakan gas yang paling banyak terdapat di atmosfer. Oksigen penting
bagi kehidupan manusia dan hewan. Karbon dioksida bermanfaat bagi tumbuhan
dalam proses fotosintesis. Akan tetapi, jika kadar karbon dioksida di atmosfer
sangat banyak dapat menyebabkan gejala efek rumah kaca (green house effect),
yaitu terjadi pemanasan suhu permukaan bumi.
Fungsi
Atmosfer :
1. Mengurangi
radiasi matahari yang sampai ke permukaan bumi pada siang hari dan hilangnya
panas yang berlebihan pada malam hari.
2. Mendistribusikan
air ke berbagai wilayah permukaan bumi.
3. Menyediakan
oksigen dan karbon dioksida.
4. Sebagai
penahan meteor yang akan jatuh ke bumi.
Atmosfer
terdiri atas beberapa lapisan, yaitu troposfer, stratosfer, mesosfer, dan
thermosfer. Berikut ini akan dijelaskan masing-masing lapisan udara
tersebut.
1. Troposfer
Lapisan ini merupakan lapisan yang paling
bawah yang berada pada ketinggian 8 km pada posisi kutub dan 18-19 km pada
daerah ekuator. Lapisan troposfer berfungsi sebagai tempat pembentukan awan,
jatuhnya hujan, tempat pembentukan salju, hujan es, dan lain-lain.
Jenis-jenis awan berdasarkan ketinggiannya :
·
Awan rendah (cimulus) tingginya antara 0-2
km.
·
Awan pertengahan (alto cimulus lenticularis)
tingginya antara 2-6 km.
·
Awan tinggi (cirrus) tingginya 6-12 km.
Lapisan-lapisan
yang terdapat pada Troposfer :
1) Lapisan
udara dasar (lapisan iklim mikro) yang mempengaruhi kehidupan tanaman dan juga
jasad hidup di dalam tana. Ketebalannya 1-2 m.
2) Lapisan
udara bawah (lapisan batasan plainter/planetaire grenslag, planetary boundary
layer). Tempat berlangsungnya berbagai perubahan suhu udara dan juga menentukan
iklim. Ketebalannya 1-2 km.
3) Lapisan
udara adveksi (Gerakan mendatar)/lapisan udara konveksi. Tempat hawa panas dan
dingin beradu. Disini mengakibatkan kondisi suhu yang berubah-ubah.
4) Lapisan
udara Tropopause dengan ketebalannya 8-12 km.
2. Startosfer
Lapisan ini berada di atas lapisan Troposfer
pada ketinggian 10-50 km. Lapisan ini terletak diantara lapisan troposfer dan
ionesfer. Pada lapisan ini suhu udara
bertambah panas seiring dengan naiknya ketinggian. Selain dinamakan ozone layer
(lapisan ozon), lapisan ini disebut juga sebagai lapisan invensi. Suhunya
menghangat kembali 10 derajat celcius saat mencapai puncak stratosfer.
Ciri pentingnya adalah keberadaan lapisan
ozon yang berguna untuk menyerap radiasi ultraviolet, sehingga sebagian besar
tidak akan mencapai permikaan bumi.
3. Mesosfer
Mesosfer terletak pada ketinggian 50-80 km di
atas permukaan bumi. Lapisan ini berfungsi untuk memantulkan gelombang
radio. Kita mungkin tidakasing lagi
dengan gelombang UHF dan VHF. Di lapisan inilah kedua gelombang tersebut
dirambatkan. Pada lapisan mesosfer terjadi kembali penurunan suhu, yaitu 0,4
derajat celcius setiap naik 10 m. Saat mencapai puncak mesosfer, suhu akan
kembali menurun hingga -120 derajat celcius. Setelah itu, suhu udara kembali
menghangat menembus thermosfer. Bagian atas mesosfer dibatasi oleh mesopause, yaitu
lapisan di dalam atmosfer yang memiliki suhu yang paling rendah, sekitar -100
derajat celcius.
4. Thermosfer
Lapisan ini terletak pada ketinggian di atas
80 km dari permukaan bumi. Thermos artinya panas. Lapisan thermosfer memiliki
suhu paling tinggi, yaitu sampai ratusan bahkan ribuan derajat celsius. Bagian atas
thermosfer dibatasi oleh lapisan thermopause yang meluas dari ketinggian 300 km
sampai 1000 km.
0 comments:
Post a Comment