PUISI
LAMA
Puisi lama adalah puisi yang memancarkan
kehidupan masyarakat lama, adat istiadat, da kebiasaan lama (Alisjahbana).
Puisi lama banyak dipengaruhi oleh kebudayaan Islam yang berkiblat pada sastra
Arab. Salah satu contohnya adalah syair. Penulis harus mengikuti ketentuan yang
tak tertulis, tetapi sekan-akan dibuat baku. Selain itu, puisi juga harus
membentuk irama tertentu. Penulis harus mengikuti pola-pola rima atau
persajakan sehingga irama yang dihasilkan tidak menyimpang.
1.
Ciri-ciri
Puisi Lama :
·
Merupakan
puisi rakyat yang tidak dikenal pengarangnya.
·
Penyampaiannya
melalui mulut ke mulut, jadi merupakan sastra lisan.
·
Sangat
terikat oleh aturan-aturan seperti jumlah baris tiap baitm jumlah suku kata,
dan rima.
2.
Jenis
dan contoh puisi lama
A.
Mantra,
yaitu ucapan-ucapan yang dianggap memiliki kekuatan gaib dan berkaitan dengan
adat, kepercayaan masyarakat dahulu.
Ciri-cirinya :
·
Cenderung
berirama bebas.
·
Bersifat
lisan, sakti, atau magis.
·
Adanya
perulangan.
·
Terdapat
unsur metafora di dalamnya.
·
Bersifat
esoferik (bahasanya khusus antara pembicara dan lawan bicara), dan misterius.
Contoh :
Assalamualaikum putri satulung besar
Yang beralun berilir simayang
Mari kecil, kemari
Aku menyanggul rambutmu
Aku membawa sadap gading
Akan membasuh mukamu
B.
Pantun,
merupakan salah satu jenis puisi lama yang sudah luas dikenal masyarakat.
Ciri-ciri pantun :
·
Bersajak
a-b-a-b.
·
Tiap
bait terdiri dari empat baris. Tiap baris terdiri dari 8-12 suku kata.
·
Baris
awal dan kedua merupakan sampiran, baris ketiga dan empat merupakan isi.
C.
Karmina,
yaitu pantun kilat seperti pantun tetapi pendek.
Ciri-cirinya, yaitu :
·
Setiap
bait merupakan bagian dari keseluruhan.
·
bersajak a-a.
·
Baris
pertama merupakan sampiran, baris kedua merupakan isi.
·
Biasanya
merupakan sindiran.
Contoh :
Dahulu parang, sekarang besi
Dahulu saying sekarang benci
D.
Seloka,
merupakan pantun berkait. Dikatakan berkait karena gaya repetisi pada baris
kedua bait kesatu merupakan baris pertama pada bait kedua dan begitu
seterusnya. Seloka juga disebut sebagai pantun berantai.
Contoh :
Tanam melati di rumah-rumah,
ubur-ubur sampingan dua.
Kalaumati kita bersama,
satu kubur kita berdua.
E.
Gurindam,
terdiri dari dua baris dalam tiap baitnya. Gurindam bersajak a-a.
Ciri-cirinya :
·
Baris
pertama berisikan semacam soal, masalah dan perjanjian.
·
Baris
kedua berisikan jawaban atau akibat dari soal pada larik sebelumnya atau
perjanjian pada baris pertama tadi.
Contoh :
Kurng piker kurang siasat
Tentu dirimu akan tersesat
F.
Syair,
yaitu puisi atau karangan dalam sastra melayu lama yang dipengaruhi oleh sastra
Arab.
Ciri-ciri syair :
·
Tiap
baris terdiri dari empat baris.
·
Jumlah
kata dalam satu baris yaitu empat sampai lima kata dalam satu baris.
·
Jumlah
suku kata dalam satu baris juga tetap, yaitu antara 8-12 suku kata dalam satu
baris.
·
Berima
a-a-a-a.
·
Keempat
baris tersebut mengandung arti atau maksud penyair.
G.
Talibun,
yaitu pantun genap.
Ciri-cirinya :
·
Jumlah
barisnya lebih dari empat baris, tetapi harus genap misalnya 6,8,10, dan seterusnya.
·
Jika
satu bait berisi enam baris, susunannya tiga sampiran dan empat isi.
·
Apabila
enam baris sajaknya a-b-c-a-b-c.
·
Bila
terdiri dari delapan baris, sajaknya a-b-c-d-a-b-c-d.
Contoh :
Sejak semula hamba letakkan
tidak diletak di dalam padi
batang pepaya diampaikan
sejak semula hamba katakan tidak diletak
di dalam hati
kami juga merasakan
0 comments:
Post a Comment